INTI PADMA

Icon INTI PADMA
SANGGAR
SATTVIKA MEDITASI

Entri Populer

CONTACT

Telepon Call
TELEPHONE & SMS
Hp : 0857-2877-5740 ( m3 ) Hp : 0852-0042-3557 ( AS )

Blackberry Toko Online
BLACKBERRY
7D603818

Icon WhatsApp
WhatsApp
No: 0857-2877-5740

DONASI


a/n Ahmad sodik
No: 422-100-320-3267

Anda pengunjung ke

Translate

Minggu

GODAAN SYETAN
BAGI PENCARI TUHAN



Dalam kitab Mashaibul Insan diceritakan, “Syekh Abdul Qadir al-Jailani berkata, ‘Dalam suatu perjalanan, aku merasakan cuaca yang sangat panas, hampir saja aku mati kehausan. Lalu datanglah awan menaungiku, dan angin terasa datang bergerak menghembus tubuhku, dan ludah pun terasa mengalir di mulutku.

Di saat yang menyenangkan itu, tiba-tiba aku mendengar suara, “Wahai Abdul Qadir, Aku adalah Tuhanmu”. Maka aku menyahut, ‘Engkau Allah ? Tiada Tuhan selain Engkau”. Lalu ia memanggilku lagi, “wahai Abdul Qadir, Aku adalah Tuhanmu. Aku halalkan apa yang telah diharamkan”. Aku segera membentaknya, “Engkau pendusta, engkau adalah syetan.”

Awan hitam itu pun berhamburan. Lalu aku mendengar suara di belakangku dengan nada bergera, “Wahai Abdul Qadir, kamu telah selamat dari tipudayaku, karena pemahaman agamamu yang dalam. Sebelumnya aku telah menggelincirkan 70 orang dengan cara ini.”

Ada yang bertanya kepada Syekh Abdul Qadir, “Bagaimana kamu mengetahui bahwa adalah syetan”? Abdul Qadir menjawab, “ Barang siapa yang berkata, ‘ telah aku halalkan bagimu ini dan itu, maka engkau dapat memastikan bahwa ia adalah syetan. Karena sepeninggalkan Rasulullah, tidak ada lagi yang berhak menghalalkan apa yang telah diharamkan.” [1].

Bagi seorang salik (pelaku spritual) harus hati-hati dalam perjalanan spritualnya, Syekh abdul qadir jaelani sekaliber wali saja masih digoda syetan, apalagi seperti kita yang masih penuh dengan dosa dan maksiat. Dengan bekal ilmu tasawuf dan bimbingan Guru yang soleh serta lindungan dari Allah kita akan selamat dari gangguan syetan.

Pernah suatu ketika saya diceritai oleh orang yang mengklaim sudah mencapai derajat makrifat, padahal hakekatnya dia “tersesat”. Orang tersebut bercerita awalnya mondok di pesantren selama 7 tahun, lalu dia melakukan uzlah (bertapa) di alas Purwo, siang berpuasa, malamnya zikir sampai subuh, sholat lima waktunya sangat rajin dan tidak pernah ditinggalkan.

Suatu malam ketika dzikir dia didatangi sosok manusia yang pakai surban, ketika ditanya, sosok tersebut mengaku Sunan Kali Jogo, memberikan doa pengobatan. Setelah diamalkan hasilnya sangat luar biasa, setelah keluar dari hutan dia bisa menyembuhkan orang sakit, akhirnya tamunya banyak. Dalam beberapa minggu lagi sosok Sunan KaliJogo itu muncul lagi,memberikan keris yang sangat ampuh.
Lalu pada suatu malam lainnya, sosok yang ngaku Sunan kalijoga datang lagi kepada orang tersebut, dan menyatakan bahwa kalau dia sudah makrifat dan derajatnya sudah tinggi, oleh karena itu tidak usah lagi menjalankan sholat, puasa, semua syariat tidak wajib baginya.

Ketika saya lihat di rumahnya, banyak sekali jimat-jimat dan benda yang dikeramatkan, tamunya juga banyak berdatangan untuk mintak tolong padanya. Dia tidak sadar telah diperdaya dan disesatan oleh Syetan, yang awal tujuannya adalah mencari Allah menjadi berubah karena banyak tamu yang berdatangan dan tidak mau menjalankan syariat lagi.

Saat saya masih di Malang, ketika sholat magrib di sebuah musholla di tepi sungai,ada orang yang duduk didekat saya, sambil melantunkan lagu Ilir-Ilir. Setelah salam, lalu saya salami dan kusapa. “Kamu siapa dan dari Mana....?” dia menjawab, “ aku adalah Sunan Kalijogo”. Sayapun tertawa sambil berguman ini orang stress.

Lalu saya tanya, “Jika benar kalau kamu Sunan Kalijogo, sekarang aku bertanya, “apa tujuan manusia hidup di dunia ini.?” Diapun menjawab, “Tujuan manusia hidup didunia ini adalah untuk mencari makan”. Sayapun menimpali, “berarti anda bukan sunan kalijogo, melainkan jin yang stress.”
Akhirnya dia ngaku, “ Kamu kok tahu, saya memang Jin yang masuk ke orang ini, rumahku ditepi sungai dekat musholla ini”. Lalu dia pergi sambil ngomel-ngomel.

Pernah juga saya ketemu dengan orang yang mengaku kerasukan ruh Syekh Abdul Qadir Jaelani, dia sering menceramahi orang dan suka menebak-nebak sifat dan prilaku orang lain. Setelah mengucapkan salam saya bertanya, “Kamu siapa”, dia menjawab, “ Aku adalah Syekh Abdu Qadir Jaelani, bertanyalah apa saja akan kujawab dengan benar”. Lalu saya bertanya, “jika kamu memang Syekh Abdu Qadir Jaelani, lalu siapa nama bapakmu...?”. diapun diam tidak bisa menjawab, “Berarti kamu adalah Syetan yang mengaku ngaku untuk menyesatkan manusia, “ sahutku. Diapun tertunduk malu dan menjawab, “kamu kok ngerti mas, kalau aku syetan.” Akhirnya dia keluar dari tubuh orang tersebut.

Pengalaman Digoda Syetan

Dulu waktu awal-awal melakukan uzlah, banyak Jin/syetan datang menganggu dengan wajah menakutkan, alhamdulilah karena saya tidak takut, akhirnya mereka capek sendiri. Berikutnya muncul tiap malam sosok-sosok wanita cantik yang menggoda, karena tidak saya hiraukan, akhirnya mereka juga kecapekan sendiri.

Berikutnya beda lagi yang mengganggu, ketika lagi asyik berdzikir di bawah tepat dizkir saya muncul cahaya terang, sekilas ada saya melihat keris, tapi tidak saya perhatikan juga, ketika istirahat untuk wudhu, saya sering melihat sebuah cahaya di tengah-tengah pohon bambu. Suatu ketika ada orang yang lewat dia orang ngerti dan berkata, “dikasih keris dan benda bertuah kok gak mau,” sayapun menimpali, silahkan anda ambill saja sendiri”, diapun menjawab, “ itu bukan jatahku”.

Tepat dapat 40 hari dari uzlah yang saya kerjakan, setelah sholat subuh, ketika duduk-duduk digubuk, ada seorang nenek datang, lalu memegang jempol tanganku sambil berkata, “Ini Jatahmu nak”. Saat itu juga saya melihat sendiri semua kekuatan dan kunci ghaib masuk ke jempolku.
Di saat proses transfer kekuatan ghoib, tiba-tiba di dalam dada saya ada suara yang menggelegar dan mengingatkan saya dengan ucapan yang keras dan wibawa yaitu kalimat, “Allah......allah....Allah”. Saat itu juga aku memberontak kepada nenek tersebut dan tidak mau diisi dengan kekuatan apapun. Saat itu juga si nenek tersebut hilang dari penglihatanku.

Lalu muncul sosok kepala besar tidak mempunyai tubuh di langit sambil berkata, “Kenapa kamu tolak, itulah jatahmu, bagianmu”. Sayapun menjawab, “ aku tidak mau, cukup bagiku hanya Allah”. Sosok kepala di langit itu kecewa sambil berkata, “ kamu itu goblok dikasih tidak mau”. Sayapun membalasnya juga,” Kamu yang bodoh”. Akhirnya sosok kepala di langit itu hilang dari penglihatanku.


Penutup

Untuk itu kita harus selalu waspada dan hati-hati dalam mengamalkan dzikir atau Suluk, karena syetan/jin akan selalu mengintai dan menganggu kita dari segala arah, setiap kelemahan diri kita akan menjadikan pintu untuk dimasukinya. Dengan bekal Syariat yang kuat, ilmu Tasawuf dan bimbingan Guru serta kepasrahan diri kita kepada Allah, kita akan selamat.

وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ

"Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh di jalan Kami niscaya akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan [menuju keridhaan] Kami. Dan sesungguhnya Allah akan bersama dengan orang-orang yang berbuat ihsan. " ( QS. al-Ankabut: 69 )

Dzu Nun al-Misri berkata: Setiap manusia akan celaka, kecuali yang berilmu,
Orang yang berilmu akan celaka, kecuali mengamalkan ilmunya,
Orang yang mengamalkan ilmu akan celaka, kecuali dengan keikhlasan
Orang yang ikhlas harus disertai dengan rasa ketakutan (kepada Allah). [2]

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِينِي وَدُنْيَايَ وَأَهْلِي وَمَالِي اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِي وَآمِنْ رَوْعَاتِي اللَّهُمَّ احْفَظْنِي مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ وَمِنْ خَلْفِي وَعَنْ يَمِينِي وَعَنْ شِمَالِي وَمِنْ فَوْقِي وَأَعُوذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِي

Ya Allah sesungguhnya aku meminta kepada Mu ‘afiat (keselamatan dari segala keburukan) di dunia dan di akhirat.
Ya Allah sesungguhnya aku meminta kepadaMu pemaafan dan ‘afiat pada agamaku dan kehidupan duniaku, keluarga, dan hartaku.
Ya Allah tutuplah aurat-auratku, berikan rasa aman padaku.
Ya Allah jagalah aku dari arah depan, belakang, kanan, kiri, dari atas, dan aku berlindung pada keagunganMu agar aku tidak tersambar dari bagian bawahku (H.R Abu Dawud ) [3]


Daftar Pustaka
[1] Ibnu Muflikh al-Maqdisi, Mashaibul Insan http://www.al-ilmiyah.com/bookpage/9782745114051.html
[2] http://majles.alukah.net/t49524/
[3] Sunan Abi Dawud, http://library.islamweb.net/hadith/display_hbook.php…


by : Cahaya Gusti


0 komentar:

Posting Komentar