INTI PADMA

Icon INTI PADMA
SANGGAR
SATTVIKA MEDITASI

Entri Populer

CONTACT

Telepon Call
TELEPHONE & SMS
Hp : 0857-2877-5740 ( m3 ) Hp : 0852-0042-3557 ( AS )

Blackberry Toko Online
BLACKBERRY
7D603818

Icon WhatsApp
WhatsApp
No: 0857-2877-5740

DONASI


a/n Ahmad sodik
No: 422-100-320-3267

Anda pengunjung ke

Translate

Senin

JALUR ENERJI DZIKIR
DALAM TUBUH

Di antara kelompok sufi (tasawuf) ada yang mendakwakan bahwa riyadhah (latihan) ruhani yang dilakukan seorang sufi bagi dirinya akan menyampaikan ke suatu tingkatan dimana ia dapat menyikapkan isyarat-isyarat qudus yang terdapat di balik ungkapan-ungkapan Al- Qur’an, dan akan tercurah pula ke dalam hatinya dari limpahan ghaib, pengetahuan subhani yang dibawa ayat-ayat itulah yang disebut Tafsir al-Isyari.
Manna Khalil al-Qattan menyatakan bahwa setiap ayat mempunyai makna zahir dan makna batin (tersembunyi). Makna zahir ialah segala sesuatu yang segera mudah dipahami akal pikiran sebelum lainnya, sedangkan makna batin adalah isyarat-isyarat tersembunyi di balik itu yang hanya nampak dan diketahui maknanya oleh para ahli tertentu (ahli suluk). [1]


Para sufi umumnya berpedoman kepada hadits Rasulullah SAW yang berbunyi:

عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ الِلَّهِ عَنْهُ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى الِلَّهِ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " أُنْزِلَ الْقُرْآنُ عَلَى سَبْعَةِ أَحْرُفٍ ، لِكُلِّ آيَةٍ مِنْهَا ظَهْرٌ وَبَطْنٌ " .
Drai Ibnu Mas’ud Ra. Berkta, Rasulullah Bersabda: Al-quran diturunkan tujuh huruf, setiap ayat darinya terdapat makna dhohir dan bathin.” (Hr. Shohih Ibn Hibban)[2]

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " أُنْزِلَ الْقُرْآنُ عَلَى سَبْعَةِ أَحْرُفٍ ، لِكُلِّ آيَةٍ مِنْهَا ظَهْرٌ وَبَطْنٌ ، وَلِكُلِّ حَدٍّ مُطَّلَعٌ "

Dari Abdullah berkata: Rasulullah Bersabda: Al-quran diturunkan 7 huruf, setiap ayat darinya terdapat makna dhohir dan bathin, dari setiap batasan memiliki tempat untuk melihatnya (Hr. At-Thohawy) [3]

Hadits di atas, adalah merupakan dalil yang digunakan para sufi untukmenjustifikasi tafsir mereka yang eksentrik. Menurut mereka di balik makna dhahir, dalam redaksi teks Al-Qur’an tersimpan makna batin.Mereka menganggap penting makna batin ini. Nashiruddin Khasru misalnya, mengibaratkan makna zahir seperti badan, sedang makna batin seperti ruh; badan tanpa ruh adalah substansi yang mati. Tidak heran bila para sufi berupaya mengungkap makna-makna batin dalam teks Al-Qur’an. Mereka mengklaim bahwa penafsiran seperti itu bukanlah unsur asing (Gharib) [4]

Dalam Tubuh manusia terdapat jalur-jalur enerji yang dapat membantu bagi seorang salik ketika berdzikir bisa berfungsi secara tepat sasaran dan membuka jalur dzikir dalam tubuh. Sehingga seluruh tubuh akan dipenuhi enerji dzikir secara total untuk mencapai pencerahan Ruhani. Jalur enerji itu diebut dengan lathoif.
Ada pun dasar pegangan adanya lathaif ini dalam diri manusia adalah berdasarkan pada ke wahyu Ilahi yaitu


وَلَقَدْ خَلَقْنَا فَوْقَكُمْ سَبْعَ طَرَائِقَ وَمَا كُنَّا عَنِ الْخَلْقِ غَافِلِينَ

Artinya: Dan Sesungghnya kami telah menciptakan diatas kamu tujuh jalan [tujuh buah langit] dan kami tidaklah lengah terhadap ciptaan kami. [QS: Almu`minun: 17].

Ayat ini adalah sebagai dasar bagi terwujudnya lathaif yang menjadi `pintu masuk` ke demensi spritual dalam perjalanan tareqat ini dan barangsiapa tetap beristiqamah mengetuk pintu ke Dimensi Spritual, Insya Allah akan dibukakan kepadanya jalan makrifatullah.

Tujuh lathoif

Dalam istilah ahli tasawuf lathoif yang 7 itu berada dalam diri manusia sangat dekat dan keberadaanya sesungguhnya sangatlah rahasia, namun kalau kita lihat dari segi lahirnya ada titik yang menuju kehakikat keberadaanya, ibarat tombol hp atau komputer . Adapun ketujuh lathoif itu adalah

1. Latifatul-qolby. Di sini letaknya sifat-sifat syetan, iblis, kekufuran, kemusyrikan, ketahayulan dan lain-lain, letaknya dua jari dibawah susu sebelah kiri, dengan baca dzikir sebanyak-banyaknya, Insya Allah pada tingkat ini digantidengan Iman, Islam, Ihsan, Tauhid dan Ma’rifat.

2. Latifatul-roh. Di sini letaknya sifat bahimiyah (binatang jinak) menuruti hawa nafsu, , letaknya dua jari dibawah sususebelah kanan, dengan baca dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah di isi dengan khusyu’ dan tawadhu’.

3. Latifatus-sirri. Di sini letaknya sifat-sifat syabiyah (binatang buas) yaitu sifat zalim atau aniaya, pemarah danpendendam, letaknya dua jari diatas susu sebelah kiri, dengan baca dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allahdiganti dengan sifat kasih sayang dan ramah tamah.

4. Latifatul-khafi. Di sini letaknya sifat-sifat pendengki, khianat dan sifat-sifat syaitoniyah, , letaknya dua jari diatas sususebelah kanan, dengan baca dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah diganti dengan sifat-sifat syukur dansabar.

5. Latifatul-akhfa. Di sini letaknya sifat-sifat robbaniyah yaitu riya’, takabbur, ujub, suma’ dan lain-lain, letaknya ditengah-tengah dada, dengan baca dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah diganti dengan sifat-sifat ikhlas, khusyu’,tadarru dan tafakur.

6. Latifatun-nafsun-natiqo. Di sini letaknya sifat-sifat nafsu amarrah banyak khayalan dan panjang angan-angan, letaknya tepatdiantara dua kening, dengan baca dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah diganti dengan sifat-sifat tenteramdan pikiran tenang.

7. Latifah kullu-jasad. Di sini letaknya sifat-sifat jahil “ghaflah” kebendaan dan kelalaian, , letaknya diseluruh tubuh mengendaraisemua aliran darah kita yang letak titik pusatnya di tepat ditengah-tengah ubun-ubun kepala, dengan baca dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah diganti dengan sifat-sifat ilmu dan amal. [5]
Tujuh Cakra

Dalam tradisi Yoga dan Reiki juga terdapat jalur enerji dalam tubuh. Pada tubuh manusia terdapat pusat-pusat energi yang disebut chakra. Cakra berasal dari bahasa sansekerta yang berarti roda. Disebut demikian karena bila dilihat dari depan bagaikan sebuah roda yang berputar. Gambaran roda ini timbul karena chakra sebenarnya terdiri atas beberapa lembaran daun (yang bervariasi jumlahnya pada tiap chakra) yang berputar dan mengelilingi pusatnya yaitu inti chakra.

Cakra terdiri atas daun-daun chakra dan inti chakra. Jumlah dari Cakra diseluruh lapisan tubuh manusia seluruhnya ada 365 buah. Yang dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu chakra utama, chakra biasa dan chakra mini. Karena banyaknya jumlah Cakra tersebut maka kita hanya akan membahas chakra utama yang berjumlah tujuh.

Cakra utama tersebut adalah:

1. Chakra Mahkota yang letaknya berada di atas kepala
2. Chakra Ajna yang letaknya di antara kedua alis.
3. Chakra Tenggorokan
4. Chakra Jantung
5. Chakra Pusar
6. Chakra Sex
7. Chakea Dasar yang letaknya di pantat. [6]

Para pembaca mungkin menganggap penulis mengaitkan cakra –cakra dengan ayat – ayat al-Qur’an, dalam Islam tidak ada konsep jalur enerji dalam tubuh . Benarkah demikian...?

Sebagai bukti dan dalil yang menguatkan bahwa dalam Islam juga menyinggung konsep jalur enerji baik dalam thorikoh yang disebut dengan tujuh lathoif atau di dalam yoga disebut cakra adalah sebuah doa yang dipkratekkan sendiri oleh Nabi Muhammad Saw. Ketika sholat malam yaitu:

Hadis riwayat Ibnu Abbas ra. ia mengatakan, Suatu malam aku menginap di rumah tanteku Maimunah. Pada malam tersebut nabi saw. bangun dan melaksanakan tuntutan biologisnya. Setelah membasuh wajah dan kedua tangannya, ia tidur, kemudian bangun lagi. Setelah itu beliau menuju ke gerabah (yaitu tempat untuk menyimpan air terbuat dari kulit) lalu membuka penutupnya dan berwudu sebaik dan sesempurna mungkin.Melihat beliau berdiri untuk salat, akupun ikut salat. Secara diam-diam aku segera berwudu. Semula aku memilih tempat di sebelah kiri, namun kemudian beliau menarik tanganku supaya aku pindah ke sebelah kanan saja. Rasulullah saw. secara sempurna melakukan salat malam sebanyak tiga belas rakaat. Setelah rebahan sejenak, dia tidur sampai mendengkur, kebiasaan dia kalau tidur memang mendengkur. Kemudian datang Bilal kepada beliau seraya mengumandangkan azan. Nabi bergegas bangun lalu salat tanpa wudu terlebih dahulu. Sedangkan doa yang ia panjatkan adalah,

اللهم اجعل في قلبي نورا وفي بصري نورا وفي سمعي نورا وعن يميني نورا وعن يساري نورا وفوقي نورا وتحتي نورا وأمامي نورا وخلفي نورا وعظم لي نورا

Ya Allah! Nyalakan cahaya dalam hatiku, pada pandanganku, dari arah kananku, dari arah kiriku, di atasku, di belakangku, di depanku, di belakangku dan limpahkanlah cahaya kepadaku (Hr. Muslim) [7]

Dalam riwayat lain disebutkan lebih lengkap:

اَللَّهُمَّ اجْعَلْ فِيْ قَلْبِيْ نُوْرًا، وَفِيْ لِسَانِيْ نُوْرًا، وَفِيْ سَمْعِيْ نُوْرًا، وَفِيْ بَصَرِيْ نُوْرًا، وَمِنْ فَوْقِيْ نُوْرًا، وَمِنْ تَحْتِيْ نُوْرًا، وَعَنْ يَمِيْنِيْ نُوْرًا، وَعَنْ شِمَالِيْ نُوْرًا، وَمِنْ أَمَامِيْ نُوْرًا، وَمِنْ خَلْفِيْ نُوْرًا، وَاجْعَلْ فِيْ نَفْسِيْ نُوْرًا، وَأَعْظِمْ لِيْ نُوْرًا، وَعَظِّمْ لِيْ نُوْرًا، وَاجْعَلْ لِيْ نُوْرًا، وَاجْعَلْنِيْ نُوْرًا، اَللَّهُمَّ أَعْطِنِيْ نُوْرًا، وَاجْعَلْ فِيْ عَصَبِيْ نُوْرًا، وَفِيْ لَحْمِيْ نُوْرًا، وَفِيْ دَمِيْ نُوْرًا، وَفِيْ شَعْرِيْ نُوْرًا، وَفِيْ بَشَرِيْ نُوْرًا. (اَللَّهُمَّ اجْعَلْ لِيْ نُوْرًا فِيْ قَبْرِيْ … ونُوْرًا فِيْ عِظَامِيْ ) (وَزِدْنِيْ نُوْرًا، وَزِدْنِيْ نُوْرًا، وَزِدْنِيْ نُوْرًا) (وَهَبْ لِيْ نُوْرًا عَلَى نُوْرٍ).

Ya Allah ciptakanlah cahaya di hatiku, cahaya di lidahku, cahaya di pendengaranku, cahaya di penglihatan-ku, cahaya dari atasku, cahaya dari bawahku, cahaya di sebelah kananku, cahaya di sebelah kiriku, cahaya dari depanku, dan cahaya dari belakangku. Ciptakanlah cahaya dalam diriku, perbesarlah cahaya untukku, agungkanlah cahaya untukku, berilah cahaya untuk-ku, dan jadikanlah aku sebagai cahaya. Ya Allah, berilah cahaya kepadaku, ciptakan cahaya pada urat sarafku, cahaya dalam dagingku, cahaya dalam darahku, cahaya di rambutku, dan cahaya di kulitku”[Ya Allah, ciptakan-lah cahaya untukku dalam kuburku … dan cahaya dalam tulangku”][“Tambahkanlah cahaya untukku, tambahkanlah cahaya untukku, tambahkanlah cahaya untukku”][“dan karuniakanlah bagiku cahaya di atas cahaya”] (Hr. Muslim) [8]

Jumlah dari cakra di seluruh lapisan tubuh manusia seluruhnya ada 365 buah, yang menyebar diseluruh tubuh, maka doa yang diajarkan nabi di atas, secara global sama dengan mengaktifkan cakra-cakra atau jalur enerji secara afirmasi dengan doa.
Jika doa di atas diamalkan tiap malam dengan benar, maka jalur-jalur enerji cakra dalam tubuh akan aktif, sehingga menjadi manusia yang bercahaya.

Jika semua jalur enerji dalam tubuh manusia yang berupa tujuh lathoif dan tujuh cakra diaktifkan dan dibuka dengan dzikir, maka seluruh kotoran dan dosa yang ada di tubuh, jiwa, hati akan luntur, dan seluruh tubuh akan bercahaya, sehingga bisa membantu kita untuk mi’roj menuju Allah.

Selama ini para pengikut thorikot kelemahannya adalah jalur-jalur enerji yang tidak penuh aktif, sehingga menyebabkan jalur enerji tubuh tidak berfungsi, maka hasil dzikirnya tidak sempurna. Maka jangan heran jika banyak para pengikut thorikot sudah tahunan tapi tingkat spritualnya passif dan tidak berkembang.
Sedangkan para praktisi Yoga/Reiki banyak yang terjebak dalam sensasi enerji, sehingga lupa tujuan yang utama yaitu pencerahan spritual. Untuk itu kita harus mensucikan niat, agar semata-mata ibadah/dzikir itu untuk Allah, bukan untuk mencari kesaktian, penyembuhan, melihat ghoib dll.

اِلَهِى اَنْتَ مَقْصُوْدِيْ وَرِضَاكَ مَطْلُوْبِيْ

“Wahai Tuhanku, Engkaulah yang aku tuju dan Keridhaanmulah yang kucari"



Literatur:
[1] Manna` Khalil al-Qattan, Studi Ilmu-ilmu al-Qur`an, Terj. Mudzakir AS, (Jakarta: Litera Antar Nusa, 1992) hal. 489, http://library.tafsir.net/book/5136
[2] http://library.islamweb.net/hadith/display_hbook.php…
[3] http://library.islamweb.net/hadith/display_hbook.php…
[4] Ahmad asy-syibashi, sejarah Qur’an (Jakarta: pustaka Firdaus,1994),h. 133.
[5] http://abokhomrah.ahlamontada.net/t1196-topic
[6] http://www.chakras.info/7-chakras/
http://ceritarakyat-rafi.blogspot.com/…/jenis-jenis-cakra-m…
[7]https://library.islamweb.net/hadith/display_hbook.php…
[8] http://sunnah.com/muslim/6/225
http://7a9ad.com/index.php/cats/4/427-noora




By : Cahaya Gusti


 

0 komentar:

Posting Komentar